Foto: H. Suhendi, S.Pd., MM (Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon, bersama Ir. Utun Sutrisna (IABI Pokja Bencana Industri BNPB), Sabri Mahyudin, ST (Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon), CoE Untirta, Bappedalitbang Kota Cilegon, serta Unsur Industri mengikuti kegiatan Persiapan Pembuatan Mekanisme Komunikasi Kesiapsiagaan Bencana, serta Optimalisasi Peningkatan Aktivitas Upaya Kesiapsiagaan Industri pada Jum’at (31 Mei 2024).
CILEGON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon mengikuti kegiatan Persiapan Pembuatan Mekanisme Komunikasi Kesiapsiagaan Bencana, serta Optimalisasi Peningkatan Aktivitas Upaya Kesiapsiagaan Industri pada Jum’at (31 Mei 2024).
Kemudian, Ir. Utus Sutrisna dari IABI Pokja Bencana Industri BNPB menyampaikan terkait dengan latar belakang pembentukan Sahabat Disaster Relieve Volunteer (DRV) Team Tahun 2015, dimana berdasarkan dari terjadinya insiden bencana di Tianjin yang merupakan salah satu Kota Industri di China yang menewaskan lebih dari 130 orang. Inisiator DRV saat ini di antaranya beranggotakan oleh Ir. Utun Sutrisna, Indra Gunawan dari pihak industri, Sugeng Triutomo dari Deputi 1 BNPB, Fatah Sulaeman dari UNTIRTA yang saat ini menjabat sebagai Rektor, Sabri Mahyudin dari DLH Kota Cilegon yang saat ini menjabat sebagai Kadis, dan lain-lain.
Kegiatan ini secara garis besar membahas mengenai upaya pembelajaran dari terjadinya insiden di PT. CAP pada 20 Januari 2024 lalu yang memantik berita nasional terkait kedaruratan bencana industri. Diketahui bahwa insiden ini terjadi karena adanya kebocoran pada alat pipa pendingin yang dimana untuk menanggulanginya adalah perlu dilakukan shutdown dan membakar melalui cerobong asap yang dilakukan berdasarkan SOP.
Salah satu tujuan dari pertemuan ini salah satunya adalah sebagai upaya pembelajaran dari terjadinya insiden di PT. CAP pada 20 Januari 2024 lalu, dimana dapat dijadikan sebagai pendorong proses kajian dan perbaikan mekanisme komunikasi penanganan di bawah koordinasi BPBD Kota Cilegon. Salah satu pembadingnya adalah dari terjadinya insiden pada pabrik BASF di Jerman tahun 2016 yang dimana melakukan penutupan segmen selama 1 tahun untuk melakukan review dan perbaikan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon, H. Suhendi, S.Pd., MM., mengatakan bahwa “Perlu adanya pembelajaran dan tindak lanjut dari pertemuan hari ini, dimana perlu dilakukan evaluasi pada mekanisme komunikasi penanganan dan mitigasi struktural dari terjadinya insiden di PT. CAP pada 20 Januari 2024 lalu. Selain itu, perlu juga adanya pemasangan sirine EWS tsunami sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap bencana gempa dan tsunami. Kemudian, perlunya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terintegrasi menjadi tugas tambahan bagi BPBD Kota Cilegon”.
Kemudian, dibahas pula terkait dengan penanganan bagi masyarakat yang terdampak, yaitu dengan dilakukannya pengecekan kesehatan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga telah melakukan pengecekan kualitas udara di sekitar lokasi terjadinya insiden secara real time yang dimana dalam waktu 3 hari sudah dinyatakan bersih, tetapi tetap dilakukan pemantauan selama kurang lebih 7 hari. Selain itu juga pengecekan kualitas air juga dilakukan.
Tanggal Berita: 03-06-2024