BPBD KOTA CILEGON MEMONITORING KEGIATAN SIMULASI BENCANA DI 6 DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA KOTA CILEGON

Foto: Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon, H. Suhendi, S.Pd., MM., bersama Lurah Kubangsari Mengikuti Kegiatan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Wilayah Kelurahan Kubangsari pada Selasa (14/5/24).

 

CILEGON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon menghadiri, serta memonitoring kegiatan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di 6 Kelurahan Kota Cilegon pada Bulan Mei 2024, yaitu di Kelurahan Gerem, Lebakgede, Tamansari, Mekarsari, Tegalratu dan Kubangsari. Kegiatan ini merupakan program dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, H. Suhendi, S.Pd., MM., mengatakan bahwa kegiatan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Bencana Gempa Bumi dan Tsunami ini adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh komunitas Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK), yang dimana merupakan suatu kerangka kerja pengembangan komunitas yang diselenggarakan oleh komunitas itu sendiri dengan mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan mengelola ancaman, mengurangi kerentanan, mengelola sumber-sumber daya secara sistematis dan terpadu dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan tanpa menciptakan ketergantungan untuk menurunkan risiko bencana, sehingga masyarakat aman dan memiliki ketahanan terhadap bencana. 

Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika terkena bencana, memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

Kemudian, Kepala Bidang Sistem Dasar Informasi Bencana BPBD Kota Cilegon, Ade Rahmat Setiana, SH., mengatakan bahwa tujuan dari Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah sebagai berikut:

1. Melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak merugikan bencana;
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana; 
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana; 
4. Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana; 
5. Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak pemerintah daerah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli.

 

“Dalam hal ini, masyarakat menjadi pelaku utama dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana”. Ujarnya.

Tanggal Berita: 15-05-2024