Foto: BPBD Kota Cilegon bersama PMI dan Para Mahasiswa/i Japanese Red Cross Toyota College of Nursing pada Rabu (04 September 2024).
CILEGON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon menerima kunjungan istimewa dari para mahasiswa/i Japanese Red Cross Toyota College of Nursing yang didampingi oleh tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dan Kota Cilegon pada Rabu, 04 September 2024. Peserta yang hadir dalam acara kunjungan penanggulangan bencana di BPBD Kota Cilegon berjumlah sekitar 15 orang yang terdiri dari mahasiswa/i yang berasal dari Japanese Red Cross Toyota College of Nursing bersama perwakilan dari PMI Pusat dan PMI Kota Cilegon. Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman terkait kebijakan, program, serta implementasi penanggulangan bencana di Kota Cilegon.
Dalam acara tersebut, mahasiswa/i dan perwakilan dari PMI disambut hangat oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Cilegon, H. Suhendi, S.Pd., MM., yang juga memaparkan secara mendetail tentang berbagai kebijakan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami dan gagal teknologi. Kota Cilegon, sebagai daerah industri dengan risiko tinggi, memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi bencana, sehingga upaya pencegahan dan mitigasi sangat penting untuk diterapkan.
Mahasiswa/i diperkenalkan pada berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah, termasuk Peraturan Daerah (Perda) mengenai manajemen bencana dan sistem tanggap darurat bencana. Dijelaskan bahwa Kota Cilegon telah mengembangkan berbagai program seperti pencegahan dan kesiapsiagaan, penyelamatan evakuasi korban bencana, serta sisem dasar informasi bencana, dan termasuk pelatihan terkait evakuasi, simulasi penanggulangan bencana, dan peningkatan kapasitas tim relawan. Kebijakan penanggulangan bencana di Kota Cilegon berfokus pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media (pentahelix). Mahasiswa/i juga mempelajari pentingnya sinergi antar instansi dan lembaga, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional dalam menangani bencana.
Pada sesi berikutnya, mahasiswa/i diberikan gambaran tentang implementasi kebijakan penanggulangan bencana yang sudah berjalan di Kota Cilegon. Dipaparkan bagaimana sistem peringatan dini (early warning system) dan jalur evakuasi sudah disiapkan di berbagai titik rawan bencana. Selain itu, mahasiswa/i juga diajak melihat bagaimana pusat operasi darurat (command center) BPBD berfungsi selama situasi darurat. PMI, yang juga merupakan mitra penting dalam penanggulangan bencana, turut berbagi pengalaman dalam kegiatan tanggap darurat di lapangan, termasuk distribusi logistik, penyediaan layanan kesehatan darurat, dan dukungan psikososial bagi korban bencana.
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang interaktif. Mahasiswa/I sangat antusias bertanya mengenai tantangan yang dihadapi BPBD Kota Cilegon dalam penanggulangan bencana, serta bagaimana keterlibatan masyarakat dapat ditingkatkan. Mereka juga mengapresiasi langkah-langkah konkret yang sudah dilakukan oleh BPBD dan PMI dalam menjaga keamanan dan kesiapsiagaan masyarakat.
Kunjungan ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa/i tentang pentingnya kolaborasi lintas lembaga dan keterlibatan berbagai pihak dalam mengurangi dampak bencana. Semoga kunjungan ini menjadi langkah awal dalam membangun kerjasama lebih lanjut antara lembaga internasional dan lokal untuk penanggulangan bencana yang lebih efektif. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara institusi, tetapi juga memperluas wawasan generasi muda mengenai pentingnya manajemen bencana dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tanggal Berita: 09-09-2024