Foto: Tim BPBD Kota Cilegon dalam pelaksanaan Survei Penilaian Kerentanan Bangunan di Kecamatan Cibebe, Kota Cilegon pada 24 Juli 2025.
CILEGON – Dalam upaya memperkuat mitigasi bencana dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap potensi risiko gempa bumi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Deputi Bidang Pencegahan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, dan mahasiswa/i dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) dalam melaksanakan kegiatan Survey Penilaian Kerentanan Bangunan, khususnya rumah tempat tinggal di wilayah Kota Cilegon.
Pendataan rumah untuk penilaian kerentanan bangunan dilaksanakan selama 5 (lima) hari, dimulai dari tanggal 24 hingga 28 Juli 2025. Sebanyak 40 (empat puluh) peserta terlibat aktif dalam kegiatan tersebut, dimana yang terdiri dari 32 mahasiswa/i UNTIRTA dan 8 (delapan) dari Tim BPBD Kota Cilegon. Para peserta dibagi pada 5 (lima) Kecamatan yang dimana tiap Kecamatan diambil masing-masing sebanyak 2 (dua) Kelurahan, sehingga total ada 10 (sepuluh) Kelurahan yang dimana menjadi lokasi dilaksanakannya survei, sebagai representasi dari kondisi bangunan di wilayah tersebut. Adapun Wilayah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kecamatan Grogol (Kelurahan Kotasari dan Kelurahan Gerem)
2. Kecamatan Jombang (Kelurahan Jombang Wetan dan Kelurahan Masigit)
3. Kecamatan Cibeber (Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Karangasem)
4. Kecamatan Ciwandan (Kelurahan Kubang Dari dan Kelurahan Kepuh)
5. Kecamatan Purwakarta (kelurahan Purwakarta dan kelurahan Kota bumi)
Sebelum terjun langsung ke lapangan, para peserta terlebih dahulu mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh BNPB dan dilalksanakan di Kampus UNTIRTA Kota Cilegon selama 2 (dua) hari, yaitu sejak tanggal 22 - 23 Juli 2025. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis mengenai instrumen penilaian kerentanan bangunan, metode wawancara kepada warga, serta tata cara pengumpulan data di lapangan. Setelah Bimtek, para peserta dibagi menjadi tim-tim kecil dan langsung melaksanakan survei lapangan menuju ke rumah-rumah warga di Kelurahan yang telah ditentukan. Setiap tim memiliki tugas dalam melakukan penilaian terhadap kondisi fisik bangunan rumah, seperti jenis material, kondisi atap dan pondasi, serta aspek sosial dan kebencanaan lainnya.
Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman mahasiswa dalam dunia praktik kebencanaan, tetapi juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi (pentahelix).
Tanggal Berita: 30-07-2025